Monday, 29 November 2021

Tazkirah Subuh : Peringatan dari AlQuran 📖 : Tadabbur Kehidupan Dunia

Salam Isnin
24 Rabiul Akhir 1443H 
29 Nov 2021M


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـنِ ٱلرَّحِيasم

Tadabbur kehidupan dunia melalui suluhan tadabbur Al Quran...

1. Perhiasan kehidupan dunia

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا 

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
(Al Kahfi: 46)

2. Tiada manfaat di akhirat

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ 

(Iaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
(As Syu'ara: 88)

Kecuali ketika dunia harta dan anak dijagai oleh hamba yang hatinya penuh dengan keislaman, keimanan dan ketakwaan.

إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
(As Syu'ara: 89)

3. Berbangga-bangga dengan harta dan anak boleh membawa kealpaan hidup di dunia

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِوَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّـهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ 

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keredhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(Al Hadid: 20)

4. Harta dan anak adalah ujian yang boleh menjauhkan diri dari keredhaan Allah. Juga mampu mendekatkan diri kepadaNya andainya berjaya dengan ujian itu.

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّـهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
(Al Anfal: 28)

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّـهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
(At Taghabun: 15)

Bila harta dan anak hanya jadi bahan kebanggaan semata-mata

كَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلَاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُم بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُم بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا أُولَـٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

(keadaan kamu hai orang-orang munafik dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah menikmati bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.
(At Taubah: 69)

وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُم بِهِ كَافِرُونَ ﴿٣٤﴾وَقَالُوا نَحْنُ أَكْثَرُ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ ﴿٣٥﴾

Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya".
Dan mereka berkata: "Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab.
(Saba': 34-35)

Menghimpun dan menghitung-hitung harta kerana menyangka kekayaan dan kebendaan akan mengekalkan hidupnya.

الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (٢)

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (٣)

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
(Al Humazah: 2-3)

Justeru, mohonlah dariNya, hati yang tidak terkalah dengan harta dan anak, bahkan sentiasa sedia dan hidup untuk bertemuNya........

No comments: