Salam Ahad
09 Rabiul Akhir 1443H
14 Nov 2021M
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـنِ ٱلرَّحِيم
Teman dunia dan akhirat...
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم
بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Allah, pada waktu pagi dan petang, (yang mereka itu) menginginkan wajah-Nya.
(Al-Kahfi: 28)
Oleh itu, bersama dengan teman-teman yang soleh (baik) dan musleh (memperbaikkan) amatlah penting dalam kehidupan ini.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Dari Abu Hurairah RA bahawa Nabi SAW bersabda: "Seorang laki-laki itu bergantung dengan agama teman pergaulannya (sahabat rapat), maka hendaklah salah seorang melihat siapa yang menjadi teman pergaulan.
(Hadith Riwayat Abu Daud)
حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا بُرْدَةَ بْنَ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لَا يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin 'Abdullah berkata; Aku mendengar Abu Burdah bin Abu Musa dari bapaknya RA berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Perumpamaan orang yang bersahabat dengan orang soleh dan orang yang bersahabat dengan orang buruk perangai seperti penjual minyak wangi dan tukang kimpal besi. Pasti engkau akan dapat bauan wangi dari penjual minyak wangi samada membeli atau tidak. Sedangkan dari tukang besi kamu akan merasa bahang atau kainmu atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap".
(Hadith Riwayat Al-Bukhari)
Keperibadian seseorang berkait rapat dengan kebiasaan teman atau sahabat baik yang ia sering bergaul (tingkah lakunya sering dipengaruhi oleh tingkah laku dan gaya hidup teman rapatnya).
Dalam sebuah atsar, sifat teman-teman sejati disebut oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُتَأَسِّيًا فَلْيَتَأَسَّ بِأَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُمْ كَانُوْا أَبَرَّ هَذِهِ اْلأُمَّةِ قُلُوْبًا، وَأَعْمَقَهَا عِلْمًا، وَأَقَلَّهَا تَكَلُّفًا، وَأَقْوَمَهَا هَدْيًا، وَأَحْسَنَهَا حَالاً، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ وَلإِقَامَةِ دِيْنِهِ، فَاعْرِفُوْا لَهُمْ فَضْلَهُمْ وَاتَّبِعُوْهُمْ فِي آثَارِهِمْ، فَإِنَّهُمْ كَانُوْا عَلَى الْهُدَى الْمُسْتَقِيْمِ
“Barangsiapa di antara kamu yang ingin mencontohi, hendaklah mencontohi para sahabat Rasulullah SAW. Kerana sesungguhnya mereka adalah umat yang paling mulia hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit sikap menyusahkan, dan paling lurus petunjuknya, serta paling baik keadaannya. Suatu kaum yang Allah telah memilih mereka untuk menjadi sahabat NabiNya, untuk menegakkan agamaNya, maka ketahuilah kelebihan mereka, serta ikutilah jejak langkah mereka, kerana sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk jalan yang lurus.”
(Ibnu ‘Abdil Baar dalam kitabnya Jami’ul Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih, tahqiq: Abul Asybal)
Usah menyesal di akhirat nanti.
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً
“Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata: “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan syaitan itu tidak mahu menolong manusia”.
(Al Furqan: 27-29)
Carilah teman rapat yang Soleh. Kata Imam Ahmad Ibn Hanbal:
وَإِخْوَانُهُ الأَدْنُونَ كُلُّ مُوَفِّقِ بَصِيرَةٍ بِأَمْرِ اللهِ يَسْمُو إِلَى الْعُلاَ
“Saudara yang dekat dengannya adalah setiap orang yang (menjadi sahabat kita, yang dengan sebab dia, kita) beroleh taufik, (dengan sebab kita berkawan dengan dia, kita dapat) memahami perintah Allah serta (dengan sebab dia, kita) suka kepada hal-hal yang meninggikan darjat (di sisi Allah)”.
Carilah teman untuk ke syurga...
Berkata Al-Imam Assyafi'i Rahimahullah:
"Apabila kalian memiliki teman yang membantumu dalam ketaatan maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah".
Berkata Al-Imam Hasan Al Bashri Rahimahullah:
"Sahabat-sahabat kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak-anak kami, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia, sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah :
itsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia).
Carilah orang yang soleh dan berakhlak mulia sebagai teman dan sahabat untuk kita bersama mereka. Moga tempias kebaikannya mempengaruhi kita.
Ayuh pastikan dengan siapa kita bergaul.
Justeru, jadilah teman sejati kepada teman-teman sejati mu.......
No comments:
Post a Comment